Daftar Isi
BAB 1. Pendahuluan
BAB 2. Pembahasan
BAB 3. Penutup
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis
ritel, merupakan bisnis yang menjanjikan karena dapat memberikan keuntungan dan
menghidupi banyak orang. Pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia di akhir
tahun 1997, perekonomian Indonesia banyak tertolong oleh sektor perdagangan
eceran. Di banyak Negara, termasuk Negara – Negara industri terkemuka seperti
Prancis, Inggris, dan AS, bisnis eceran merupakan salah satu sektor utama
perekonomian yang mendatangkan keuntungan besar. Ritel juga
merupakan perangkat dari aktivitas-aktivitas bisnis yang melakukan penambahan
nilai terhadap produk-produk dan layanan penjualan kepada para konsumen untuk penggunaan
atau konsumsi perseorangan maupun keluarga. Saat ini kondisi
persaingan bisnis sudah sangat ketat sehingga setiap perusahaan harus mampu
bertahan hidup. Perkembangan bisnis ritel berkembang dengan pesat dengan ditandainya
sebuah konsep bisnis tradisional menjadi sebuah bisnis yang berkonsep modern.
Seiring dengan perkembangan jaman, perusahaan-perusahaan mulai membenahi sistem
dan konsep pertokoan mereka menjadi modern dan menarik supaya konsumen menjadi
tertarik datang dan membeli produk-produk yang mereka tawarkan. Perusahaan yang
ingin bertahan hidup harus memiliki strategi yang mampu bersaing untuk
mengungguli pesaingnya. Untuk menghadapi kondisi persaingan yang semakin ketat
ini juga, para peritel harus memiliki keunggulan kompetitif yang membedakan produknya
dengan produk yang jual pesaing. Keunggulan yang dilakukan juga harus disertai
dengan inovasi produk. Inovasi tidak hanya dilakukan pada produk yang dijual
saja tetapi juga pada keadaan lingkungan fisik, seperti warna, suara, cahaya,
cuaca, dan pengaturan ruang gerak konsumen.
BAB II
PEMBAHASAN
CARREFOUR
Carrefour Indonesia
dibuka pertama kali pada bulan oktober 1998 di kawasan cempaka putih, Puri
Indah, Jakarta Barat, pada tanggal 12 Juni 2002, dengan menempati lahan seluas
8100 m2 yang memuat 500 buah areal parker, 21 buah toko, dan mempekerjakan
sebanyak 480 pegawai. Hingga kini Carrefour memiliki 17 (tujuh belas) paserba
yang tersebar di Jakarta, termasuk diantaranya di kawasan Cempaka Putih dan
Puri Indah, Mega Mal Pluit, ITC Cempaka Mas Mega Grosir, Ratu Plaza, Duta
Merlin, Lebak Bulus, MT Haryono, Pasar Pestival, ITC Kuningan, dan satu cabang
di kota Bandung. Carrefour Indonesia memiliki 17 (tujuh belas) store yang
tersebar di Jakarta yang didukung oleh 7500 (tujuh ribu lima ratus) profesional
yang siap melayani para konsumen. Fokus pada konsumen ini diterjemahkan dalam 3
pilar utama Carrefour, yang diyakini akan dapat membuat Carrefour menjadi
pilihan tempat berbelanja bagi para konsumen Indonesia. Ketiga pilar utama
tersebut yaitu ; harga yang bersaing, pilihan yang lengkap, dan pelayanan yang
memuaskan. Strategi positioning Carrefour adalah Hypermarket dengan harga yang
paling murah diterjemahkan ke dalam tagline “Ada yang Lebih Murah, Kami Ganti
Selisihnya.” Lewat statement positioning ini, Carrefour menjamin tidak ada
ritel lagi yang harganya lebih murah dari Carrefour. Strategi ini berhasil
menghantarkan Carrefour menjadi peritel yang paling digemari di seluruh
Indonesia sehingga Carrefour bisa mencapai omset Rp. 1 millar per hari per
outlet. Riset ACNielsen menunjukkan di Jakarta pada dua tahun lalu Carrefour
memiliki Store Equity Index (SEI) tertinggi 2,4. Angka SEI menunjukkan tingkat
preferensi konsumen terhadap toko yang bersangkutan. Index SEI berkisar 1-10.
Angka 1 menunjukkan tingkat preferensi rendah. Survey ACNielsen tahun 2005
menunjukkan bahwa secara umun Carrefour dipersepsikan sebagai toko yang
menyediakan aneka kebutuhan dengan harga paling murah diikuti oleh Alfamart dan
Indomaret dan tahun 2006, Carrefour masih menjadi leader dalam format
hypermarkert. Konsep paserba merupakan konsep perdagangan eceran yang
diciptakan oleh Carrefour yang dirancang untuk memuaska para konsumen.
Carrefour menjual produk-produk yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan
konsumen, yaitu dari produk makanan, barang-barang kebutuhan pribadi, alat-alat
telekomunikasi, sarana penunjang hiburan, sampai produk perlengkapan dan
peralatan rumah tangga. Produk yang dijual di tiap gerai Carrefour berasal dari
berbagai pemasok atau distributor dari berbagai perusahaan yang dikemas dalam
lima bagian yaitu Grocery, Fresh, Bazaar, Appliances, Textiles, dan produk Carrefour (Nomor 1).
Pemasok terbesar adalah perusahaan P & G (Protect and Gamble).
Produk-produk yang ditawarkan berasal dari dua jenis sumber yaitu : - Produk Carrefour Indonesia, yaitu produk yang disediakan oleh perusahaan sendiri dengan Private Label (PL) “Nomor 1 Paling Murah”
- Produk Konsinyasi, yaitu produk yang berasal dari pemasok ataupun distributor-distributor yang menyewa gerai Carrefour untuk menjual produk mereka dengan sistem bagi hasil. Jika dalam waktu yang telah disepakati produk tidak terjual maka pemasok harus memberikan diskon sampai tingkat tertentu.
Pengadaan
fasilitas-fasilitas pelengkap seperti snack corner, food court, parkir gratis
di paserba-paserba tertentu, dan juga garansi harga dan garansi kualitas,
menjadikan paserba Carrefour benar-benar merupakan tempat belanja keluarga.
Carrefour adalah pilihan belanja masa kini dan masa depan bagi konsumen di
Indonesia dan di dunia.
Carrefour berusaha
melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat merebut dan
mempertahankan loyalitas pelanggan.
- Produk Carrefour : Produk-produk yang dijual di hypermarket Carrefour dilakukan secara swalayan (self service), mencakup beraneka jenis produk untuk memenuhi selera konsumen yang berbeda-beda, mulai dari produk makanan, barang – barang kebutuhan pribadi, alat – alat telekomunikasi, sarana penunjang hiburan, sampai produk perlengkapan dan peralatan rumah tangga . Produk – produk tersebut terdiri dari berbagai jenis merek, antara lain menggunakan merek dagang Carrefour, seperti escapades Gourmandes untuk produk makanan, Carrefour Bio untuk produk asli alam bersertifikat (sayur-sayuran, buah-buahan dan makanan beku), Tex untuk produk tekstil dan pakaian pria, wanita dan anak-anak, Reflets de France untuk produk obat-obatan dan kecantikan. Merek-merek turunan lainnya adalah Destinations Saveurs, Topbike dan Greencut. Selain itu, Carrefour juga membuka produk layanan jasa seperti asuransi, perbankan, otomotif, penjualan tiket, alat-alat optik dan dan pemeriksaan mata, pemesanan karangan bunga.
- Publikasi : Kegiatan mempromosikan produk serta menjalin komunikasi dengan para pelanggan, Carrefour menggunakan semua jenis media komunikasi tradisional, yaitu menerbitkan katalog, menyiarkan iklan di radio serta menempelkan atau menyebarluaskan poster atau pamflet. Carrefour juga menerbitkan jurnal yang ditujukan untuk kalangan budayawan dengan nama Carrefour Savoirs, untuk kalangan umun dengan nama le journal de Carrefour, serta majalah anak-anak berlabel Junior.
Visi hypermarket
Carrefour Indonesia adalah menjadi ritel nomor 1 (satu) di Indonesia. Visi ini
menunukkan bahwa Carrefour berusaha untuk menjadi Top Leader dalam bisnis ritel
di Indonesia baik peritel local maupun peritel dari luar sehingga persaingan
semakin kompetitif dalam merebut, menarik, dan mempertahankan konsumen.
Saat
carrefour datang (1998) pendapatan warga Jakarta berada di angka US$ 5.000
(sekitar Rp 47,2 juta) sekarang sudah US$ 11.000
Carrefour
Indonesia tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan
pelanggan, lingkungan, masyarakat, karyawan (asosiasi), mitra bisnis, sektor
pertanian dan industri terkait. Carrefour Indonesia juga telah berkontribusi
untuk menciptakan kesempatan kerja langsung dan tidak langsung untuk lebih dari
28.000 orang dan menekankan penggunaan produk lokal yang pada gilirannya akan
menciptakan lebih banyak peluang lapangan kerja di masing masing wilayah sehingga akan mengurangi urbanisasi
ke kota.
Carrefour Indonesia
juga telah memberikan kontribusi dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan
daerah di sektor Pertanian dengan membeli 95% produk dari pasar domestik,
meningkatkan kehidupan petani dengan menjaga hubungan jangka panjang dan memperluas akses pasar di gerai Carrefour
Indonesia, meningkatkan perkembangan kualitas produk lokal dengan
memperkenalkan metode pertanian modern dan lebih aman, misalnya pengembangan
secara aktif penggunaan pupuk alami, dan menerapkan sistem kontrol pengelolaan
air.
Tahun ini, 13 tahun
kehadiran di Indonesia, Carrefour terus mengembangkan cara untuk berkontribusi
secara konsisten dan berkesinambungan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Carrefour Indonesia telah memberi kontribusi terhadap peningkatan pendapatan
pajak nasional, mengatasi inflasi dengan menawarkan dan pelebaran akses
masyarakat terhadap produk yang lebih terjangkau, yang pada gilirannya
meningkatkan tingkat konsumsi domestik dan daya beli pelanggan.
komitmen usaha
Carrefour pada perekonomian Indonesia bersifat jangka panjang karena
perkembangan usaha dan banyaknya tenaga kerja Indonesia di perusahaannya. Carrefour bermitra dengan lebih dari 4.000
pemasok dari seluruh Indonesia yang 70 persennya merupakan usaha kecil dan
menengah.
"Banyak rantai dan
tenaga kerja yang bergantung usaha di sini, jadi memang berkomitmen jangka
panjang". Bisnis ritel di Indonesia
sedang berkembang pesat, sementara
aturan penempatan lokasi pasar ritel sedang ditata pemerintah agar tidak
"membunuh" pasar tradisional.
Bisnis Carrefour
tersebar dengan merek Carrefour, Carrefour Express dan Carrefour Market di 28
kabupaten/kota di Indonesia, yaitu Medan, Batam, Palembang, Jakarta, Serang,
Depok, Bekasi, Tangerang, Cikarang, Karawang, Cibinong, Bandung dan beberapa
kota lain.
Sebagai pelopor konsep
hypermarket di Indonesia, Carrefour Indonesia menawarkan ide segarnya, yaitu
“one stop shopping center”, yang memungkinkan para pelanggan untuk memilih dan
membeli beragam produk dengan harga relatif terjangkau lengkap dengan tempat
yang nyaman dan pelayanan yang memuaskan. Pada setiap gerainya, Carrefour
menawarkan lebih dari 40 ribu produk yang berkualitas dan memberikan potongan
harga pada produk – produk tertentu. Carrefour Indonesia berusaha untuk
menyuguhkan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggannya.
Carrefour Indonesia
memperluas lapangan kerja dan memberdayakan Usaha Kecil Menengah (UKM) di
daerah lokasi berdirinya gerai Carrefour. Namun, bagai dua sisi mata uang,
Carrefour juga memberi dampak negative bagi perekonomian masyarakat setempat. Carrefour
diduga menjadi penyebab matinya pasar lokal atau pasar tradisional di daerah
sekitar gerainya. Carrefour diduga mendominasi serta memonopoli bisnis retail
modern di Indonesia. Hal ini menyebabkan para konsumen berbelanja ke Carrefour karena
harga yang sering kali lebih murah, proses yang lebih modern dan tempat yang
lebih nyaman. Padahal pasar tradisional merupakan salah satu pilar penyokong
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang harus tetap hidup.
Strategi positioning
Carrefour adalah Hypermarket dengan harga yang paling murah diterjemahkan ke
dalam tagline “Ada yang lebih murah, Kami ganti selisihnya”. Lewat statement
positioning ini, Carrefour menjamin tidak ada retail lagi yang harganya lebih
murah dari Carrefour. Strategi ini
berhasil menghantarkan Carrefour menjadi peritel yang paling digemari di
seluruh outlet. Carrefour masih menjadi leader dalamformat hypermarket.
Sebagai bagian dari
perusahaan global, PT. Carrefour Indonesia berusaha untuk memberikan standar
pelayanan kelas dunia dalam industri retail Indonesia. Carrefour Indonesia
memperkenalkan konsep hypermarket dan menyediakan alternatif belanja baru di
Indonesia bagi pelanggan Carrefour Indonesia. Carrefour menawarkan konsep “One-Stop
Shopping” yang menawarkan tempat pilihan produk yang beragam, harga murah, dan
juga memberikan pelayanan terbaik sehingga melebihi harapan pelanggan.
Prospek pasar retail
yang akan tumbuh terus di masa depan merupakan harapan yang baik untuk
pertumbuhan Carrefour Indonesia ke depannya. Carrefour Indonesia dapat tumbuh
dengan baik apabila menggunakan strategi yang tepat. Investasi awal dibidang IT
merupakan kebijakan yang tepat. Carrefour dapat meningkatkan efisiensi dan
tingkat kepuasan pelanggan dengan lebih baik dengan berinvestasi lebih serius
dibidang IT yaitu dengan menerapkan e-business secara lebih menyeluruh. Langkah
ini sudah dimulai juga dengan adanya kartu belanja Carrefour yang dari sisi e-business merupakan perangkat
untuk membangun relasi yang lebih baik dan lebih dekat dengan pelanggan.
BAB III
PENUTUP
Daftar Pustaka
http://www.anneahira.com/carrefour-indonesia.htm