(SOFTSKILL)
Investasi Portofolio
INVESTASI
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat ini dengan tujuan agar dapat memperoleh keuntungan di masa mendatang atau bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan investor (kesejahteraan moneter) (Kasmir, 2001). Sedangkan menurut Sharpe, Alexander, dan Bailey (1997), investasi dalam arti luas adalah mengorbankan dolar sekarang untuk dolar pada masa depan, dengan dua atribut berbeda yang melekat yaitu risiko dan waktu.
Macam - Macam Jenis Investasi Beserta Kelebihan
Dan Kelemahannya
1.Tabungan di bank
a.Kelebihan
-Nilai nominal yang ditabungkan tidak akan berkurang nilainya
-Mudah diambil setiap saat
-Pemerintah menjamin tabungan hingga 2 milyar
b.Kelemahan
-Walaupun aman,produk tabungan hanya memberikan bunga yang rendah
-Biasanya bunga yang diperoleh dari menabung tergerus biaya administrasi perbankan
2.Deposito
a.Kelebihan
-Jumlah nominal yang didepositokan dijamin tidak akan berkurang
-Mendapatkan keuntungan berupa bunga dengan tingkat yang lebih baik dari tabungan di bank
b.Kelemahan
-Likuiditas lebih rendah ketimbang tabungan
-Jika diambil sebelum jatuh tempo penyimpanan, pemilik deposito bisa terkena
denda yang dikenal dengan istilah "penalti"
3.Saham
a.Kelebihan
-Saham bisa memberikan keuntungan yang tinggi,diatas produk tabungan dan deposito
-Pemilik saham bisa mendapatkan laba dari kegiatan perusahaan yang disebut dengan "Dividen" berdasarkan jumlah kepemilikan saham
-Selain itu pemilik saham bisa mendapatkan "Capital Gain",yakni keuntungan dari
selisih harga
beli saham dan harga jualnya
b.Kelemahan
-Resiko besar karena harga saham sangat rentan terhadap perubahan ekonomi
-Tidak mendapatkan dividen karena perusahaan mengalami defisit anggaran ataupun karena perusahaan bangkrut
-Adanya penghentian transaksi untuk perusahaan tertentu membuat pemegang saham tersebut
tidak bisa melakukan jual beli saham
4.Reksadana
a.Kelebihan
-Pemodal kecil bisa melakukan diversifikasi modal sehingga bisa memperkecil resiko
kerugian
-Memudahkan pemodal yang tidak memiliki keahlian atau keuntungan untuk berinvestasi dipasar modal
-Pemodal dibantu Manajer Investasi sehingga pemodal bisa menghemat waktu
b.Kelemahan
-Resiko berkurangnya unit penyertaan (bukti kepesertaan dalam reksadana berbentuk
kontrak investasi kolektif) jika harga efek (saham,obligasi,dan surat berharga lain) turun
-Manajer investasi bisa saja mengalami kesulitan menyediakan uang jika banyak pemodal serentak melakukan penjualan kembali
-Resiko wanprestasi jika perusahaan asuransi reksadana tidak segera membayar ganti rugi
atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan reksadana
5.Obligasi
a.Kelebihan
-Tingkat bunga obligasi bersifat konsisten, dalam arti tidak dipengaruhi harga pasar obligasi
-Pemegang obligasi dapat memperkirakan pendapatan yang akan diterima, sebab dalam
kontrak perjanjian sudah ditentukan secara pasti hak-hak yang akan diterima pemegang obligasi
-Investasi obligasi dapat pula melindungi resiko pemegang obligasi dari kemungkinan terjadinya inflasi
b.Kelemahan
-Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga obligasi mempunyai hubungan negatif,apabila harga
obligasi naik maka tingakat bunga akan turun dan sebaliknya
-Tingkat likuiditas obligasi rendah,hal ini dikarenakan pergerakan harga obligasi,khususnya apabila
harga obligasi menurun
-Resiko penarikan,apabila dalam kontrak perjanjian obligasi ada persyaratan penarikan obligasi,
perusahaan dapat menarik obligasi sebelum jatuh tempo dengan membayar sejumlah premi
-Resiko kecurangan apabila perusahaan penerbit mempunyai masalah likuiditas dan tidak mampu
melunasi kewajibannya ataupun mengalami kebangkrutan,maka pemegang obligasi akan menderita kerugian
6.Emas Batangan
a.Kelebihan
-Harga emas cenderung stabil dan naik
-Dimanapun akan dijual,nilai emas akan sama
-Emas tersedia dari berat satu gram hingga satu kilogram, sehingga pemodal kecil juga bisa berinvestasi dalam bentuk emas
b.Kelemahan
-Sulit dalam penyimpanan karena bila tidak hati-hati akan mudah untuk dicuri
7.Properti
a.Kelebihan
-Harga properti biasanya akan naik seiring inflasi
b.Kelamahan
-Properti sangat bergantung pada daya beli masyarakat
-Pemodal membutuhkan dana besar untuk berinvestasi di properti
8.Barang Koleksi
a.Kelebihan
-Barang koleksi tak akan turun saat terjadi krisis ekonomi
-Nilainya bergantung pada usia,semakin lama semakin mahal
b.Kelemahan
-Tidak akan mudah mendapatkan pembeli karena sifatnya sebagai barang khusus
-Orang membeli barang koleksi karena menggemari barang tersebut,bukan karena manfaatnya
9.Valuta Asing
a.Kelebihan
-Modal yang dibutuhkan fleksibel,tergantung kekuatan finansial pemodal
-Pemodal bisa melakukan investasi ini secara individu tanpa harus masuk kesalah satu perusahaan pialang
seperti pada investasi saham
-Jika dibutuhkan mendesak,valuta asing bisa dicairkan sewaktu-waktu,antara lain melalui "Money Changer"
b.Kelemahan
-Resiko membeli mata uang asing sangat besar,ini karena diindonesia mata uang asing sangat fluktuatif nilai tukarnya dan sangat rentan terhadap kebijakan pemerintah
10.Asuransi Unit Link
a.Kelebihan
-Pemodal bisa menikmati produk asuransi sekaligus berinvestasi pada reksadana
-unit link akan membantu awam yang umumnya khawatir dengan investasi di reksadana tetapi ingin mengembangkan modal
-Aplikasi relatif mudah karena umumnya agen asuransi bisa mendatangi langsung calon pengguna asuransi
unit link
-Memudahkan pemodal kecil karena proses investasi asuransi unit link dilakukan bertahap
b.Kelemahan
-Hasil pengembangan investasi bisa terbatas,pemodal tidak bisa memantau kinerja manajer investasi karena hubungan pemodal dengan manajer investasi dilakukan lewat perantaraan perusahaan asuransi
-Pada asuransi unit link,investasi didesain untuk jangka panjang sehingga bila diambil sebelum waktu yang ditentukan potensial merugi,pihak asuransi juga perlu membayar biaya-biaya tertentu berhubungan dengan pengelolaan uang dana oleh manajer investasi,sehingga mengurangi keuntungan pemodal
11.Dana Pensiun Lembaga Keuangan
a,Kelebihan
-Tabungan untuk hari tua,pemodal bisa menikmati manfaat saat hari tua
-Besarnya iuran bisa ditentukan (pada program dana pensiun iuran pasti)
b.Kelemahan
-Pemodal bisa saja menanggung kerugian investasi jika mengambil program iuran pasti
-Dana yang diterima saat jatuh tempo bisa saja tergerus inflasi
12.Jati/Tanaman keras lain
a.Kelebihan
-Dana investasi terlindung dari inflasi dan gejolak nilai tukar rupiah dan mata uang asing karena kayu jati dan produk olahannya merupakan komoditas internasional yang tidak bisa dilepaskan dari harga yang berlaku di pasaran internasional
-Kebutuhan akan kayu jati meningkat,sehingga harga jual kayu jati tetap menjanjikan keuntungan
-Tanaman jati juga bisa diwariskan
b.Kelemahan
-Tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu
-Pemodal perlu memantau pemeliharaan
Sumber
- sumber
Dana Untuk
Investasi
1. Asset yang dimiliki saat ini
2. Pinjaman dari pihak lain
3. Tabungan.
Dasar
keputusan
seseorang
melakukan
investasi
1. Return merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;
a.expected
return (return yang diharapkan) yaitu return yang diharapkan akan didapat oleh investor di masa depan.
b.realized
return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi /
c.didapatkan oleh investor.
2. Risiko merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan yang terdiri dari ;
a.risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk) yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar (misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan kebijakan pemerintah).
b.risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan (risiko spesifik) yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena hanya ada dalam satu perusahaan / industri tertentu.
Investasi portofolio adalah investasi dalam bentuk membeli harta keuangan seperti bond, saham
perusahaan dan obligasi pemerintah. Adapun didalam neraca pembayaran investasi portofolio meliputi
investasi asing dalam harta keuangan. Jadi dapat dikatakan bahwa, Investasi Portofolio merupakan investasi
pada sektor finansial yang tergolong paling high risk-high return investment.
Artinya, peluang untuk
memperoleh keuntungan sangat besar bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi juga
dengan kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola dengan baik.
Langkah-langkah dalam melakukan investasi portofolio adalah sebagai berikut
1. Menentukan kebijakan investasi
Pada tahap awal pengambilan keputusan, investor perlu menetapkan tujuannya berinvestasi dan menentukan besarnya investasi yang akan ditanam. Mengingat adanya korelasi antara risiko dan keuntungan (return) yang diperoleh, maka investor tidak dapat mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya karena akan ada kerugian yang harus dihadapinya. Jadi, tujuan investasi harus dinyatakan, baik dalam keuntungan maupun risiko.
2. Analisis Sekuritas
Pada tahap ini akan diadakan analisis terhadap individual (sekelompok) sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan analisis sekuritas, yaitu sebagai berikut.
a.
Pendapat pertama menyatakan bahwa sekuritas mispriced (harganya salah, mungkin terlalu tinggi, mungkin terlalu rendah) Dengan analisis ini akan dapat dideteksi sekuritas-sekuritas tersebut. Ada berbagai cara untuk melakukan analisis ini. Cara tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan data (perubahan) harga pada masa yang lalu sebagai upaya memperkirakan harga sekuritas di masa yang akan datang dengan melihat nilai transaksi yang terjadi. Sedangkan analisis fundamental didasarkan pada informasi-informasi yang diterbitkan oleh emiten maupun oleh administratur bursa efek.
b.
Pendapat kedua menyatakan bahwa pasar modal adalah efisien. Dengan demikian, peralihan sekuritas tidak didasarkan atas frekuensi risiko para pemodal (pemodal yang bersedia menanggung risiko tinggi akan memilih sekuritas yang berisiko tinggi), pola kebutuhan kas, dan sebagainya. Jadi, menurut pendapat ini keuntungan yang diperoleh pemodal sesuai dengan risiko yang ditanggung.
3. Pembentukan Portofolio
Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih untuk membentuk portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada tiap-tiap sekuritas tersebut. Adanya pemilihan sekuritas ini (dengan kata lain pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk meminimalkan risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas ini akan dipengaruhi oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, dan status pajak.
4. Melakukan Revisi Portofolio
Tahap ini merupakan pengurangan terhadap ketiga tahap sebelumnya dengan maksud jika diperlukan akan diadakan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki. Jika portofolio yang dimiliki sekarang dirasakan tidak lagi optimal atau tidak sesuai dengan prefensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
5. Evaluasi Kinerja Portofolio
Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian terhadap kinerja portofolionya, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Tidak benar bahwa suatu portofolio yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih baik daripada portofolio lainnya karena adanya faktor risiko yang perlu dimasukkan juga.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi investasi langsung dan portofolio
1. Tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected Rate Of Return)
Kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan, sangat
dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal perusahaan.
a.
Kondisi internal perusahaan
Kondisi internal adalah faktor-faktor yang berada di bawah kontrol perusahaan, misalnya tingkat efisiensi, kualitas SDM, dan teknologi yang digunakan. Ketiga aspek tersebut berhubungan positif dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Artinya, semakin
tinggi tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi, maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian yang diharapkan.
b.
Kondisi eksternal perusahaan
Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi terutama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestik maupun internasional serta tingkat inflasi yang terjadi. Jika perkiraan tentang masa depan ekonomi nasional maupun dunia bernada optimis, biasanya tingkat investasi meningkat, karena tingkat pengembalian investasi dapat dinaikkan.
Selain perkiraan kondisi ekonomi, kebijakan yang ditempuh pemerintah juga dapat menentukan tingkat investasi. Kebijakan menaikkan pajak, misalnya diperkirakan akan menurunkan tingkat permintaan akan agregat. Akibatnya tingkat investasi akan menurun. Faktor sosial politik juga menentukan gairah investasi, karena jika sosial politik stabil maka pada umumnya juga meningkat. Demikian pula faktor keamanan (kondisi keamanan negara).
2. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang
Ramalan yang menunjukkan bahwa keadaan perekonomian akan menjadi lebih baik lagi pada masa depan, yaitu diramalkan bahwa harga-harga akan tetap stabil (tingkat inflasi stabil) dan pertumbuhan ekonomi maupun pertambahan pendapatan masyarakat akan berkembang dengan lebih cepat, merupakan keadaan yang akan mendorong pertumbuhan investasi. Jika terjadi inflasi maka akan menurunkan investasi portofolio yang akan ditanam oleh para investor, sehingga kondisi ini akan mempengaruhi menurunnya harga sekuritas di pasar modal sehingga menyebabkan investor lebih suka menanamkan uangnya dalam bentuk investasi yang lain, misalnya dengan menyimpan uangnya di bank atau tabungan daripada menginvestasikannya dalam bentuk saham, obligasi maupun sekuritas lainnya. Hal ini akan mendorong mereka untuk melepas sekuritas yang mereka miliki, sehingga sekuritas yang dilepas akan meningkatkan jumlah yang ditawarkan di pasar modal, dan selanjutnya akan menekan harga. Jadi, semakin baik keadaan masa depan maka semakin besar tingkat keuntungan yang akan diperoleh para pengusaha. Oleh sebab itu mereka akan lebih terdorong untuk melaksanakan investasi yang telah atau sedang dirumuskan dan direncanakan.
3. Tingkat bunga
Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberi keuntungan kepada para pengusaha dan dapat dilaksanakan. Para pengusaha hanya akan melaksanakan keinginan untuk menanamkan modal apabila tingkat pengembalian modal dari penanaman modalnya itu, yaitu persentase keuntungan neto (tetapi sebelum dikurangi bunga uang yang dibayar) modal yang diperoleh, lebih besar dari tingkat bunga.
4. Biaya investasi
Yang paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat bunga pinjaman, karena semakin tinggi tingkat bunganya maka biaya investasi semakin mahal. Akibatnya minat berinvestasi semakin menurun.
Faktor lembaga juga mempengaruhi biaya investasi karena prosedur izin yang berbelit-belit dan lama (> 3 tahun), menyebabkan biaya ekonomi dengan memperhitungkan nilai waktu uang dari investasi semakin mahal. Demikian halnya dengan keberadaan dan efisiensi lembaga keuangan, tingkat kepastian hukum, stabilitas politik, dan keadaan keamanan.
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
Hubungan antara pendapatan nasional dan investasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup erat di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional. Investasi akan meningkat apabila pendapatan nasional semakin meningkat dan begitu juga sebaliknya.
Investasi Portofolio dapat diartikan sebagai tindakan membagi modal yang tersedia pada jenis-jenis investasi tertentu agar diperoleh risiko yang paling minimal. Keputusan pengalokasian modal ke dalam usulan-usulan investasi yang manfaatnya akan direalisasikan dimasa yang akan datang harus dipertimbangkan dengan cermat. Dan investasi portofolio meliputi investasi pada asset berupa saham dan utang jangka panjang yang dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, tingkat inflasi dan iklim politik di suatu negara.
Penanaman modal portofolio merupakan penanaman modal dalam bentuk pemilikan surat-surat pinjaman jangka panjang dan saham-saham dari perusahaan-perusahaan yang terdapat di negara-negara berkembang, jadi hanyalah berupa penyertaan dalam pemilikan perusahaan dan bukan penguasaan kegiatan perusahaan sehari-hari. Dengan kata lain investasi portofolio (Portofolio Investment ) merupakan pembelian saham dan obligasi yang semata-mata tujuannya untuk mendapatkan hasil dari dana yang diinvestasikan
oleh para investor melalui pasar modal.
Membuat Portofolio Investasi
Sebelum Anda berinvestasi, buatlah terlebih dahulu strategi investasi. Investasi yang sukses membutuhkan perencanaan yang matang yang meliputi beberapa faktor berikut.
Pertama, kenali profil resiko Anda. Secara umum, investor terbagi menjadi tiga karakter utama, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Apabila Anda selalu jantungan melihat nilai investasi Anda naik turun dan menjadi tidak bisa tidur nyenyak, maka besar kemungkinan Anda
tergolong investor dengan profil resiko konservatif. Sedangkan, bila Anda tergolong masih
di usia produktif dan sangat ingin melihat nilai investasi Anda tumbuh diatas rata-rata bunga deposito, maka besar kemungkinan Anda tergolong investor dengan profil resiko agresif. Anda dapat mengetahui profil resiko di www.zapfin.com. Kenali siapa diri Anda dan buatlah rencana investasi berdasarkan informasi ini.
Kedua, tentukan tujuan investasi Anda. Tujuan investasi sangat mempengaruhi berapa lama
uang tersebut perlu Anda kembang biakkan dan di produk yang mana.
Ketiga, tentukan berapa lama Anda berinvestasi. Semakin panjang waktu Anda menempatkan dana tanpa digunakan untuk keperluan sehari-hari, maka Anda dapat berinvestasi di produk yang lebih beresiko untuk mengharapkan tingkat imbal hasil (atau return) yang lebih tinggi. Namun bila sebaliknya, maka Anda hanya memiliki kesempatan berinvestasi di produk beresiko rendah dan cukup likuid.
Keempat, berapa banyak uang investasi Anda. Pisahkan terlebih dahulu sejumlah uang untuk dijadikan Dana Darurat dan juga untuk simpanan kebutuhan sehari-hari. Investasi merupakan kegiatan ekonomi untuk meningkatkan nilai dari uang Anda. Artinya, jangan pernah menginvestasikan seluruh uang Anda padahal Anda tidak punya simpanan untuk hidup bulan ini dan bulan depan. Beberapa jenis investasi juga membutuhkan angka minimum. Misalnya, bila dana investasi yang saat ini tersedia baru 2 juta, Anda mungkin belum dapat ikut berinvestasi di Obligasi Ritel yang minimal investasinya 5 juta. Atau investasi di properti misalnya butuh dana minimal diatas 100 juta.
Terakhir, sesuaikan produk investasi dengan tujuan-tujuan investasi Anda. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari perencana keuangan independen untuk mengolah strategi investasi terutama untuk Anda yang masih pemula dalam berinvestasi.
PERKEMBANGAN
INVESTASI PORTOFOLIO DI INDONESIA
Pada dasarnya investasi portofolio merupakan penanaman modal yang dilakukan oleh para investor melalui pasar modal baik dalam bentuk saham maupun surat utang seperti obligasi. Investasi ini sangat memiliki tingkat risiko yang besar dan sebaliknya juga memiliki tingkat keuntungan yang besar juga, tergantung bagaimana para investor membaca kondisi pasar dan kelihaian mereka dalam melakukan spekulasi.
Adapun Investasi portofolio di Indonesia sangat membantu perusahaan-perusahaan yang ada di pasar modal untuk memajukan usahanya agar lebih berkembang lagi. Dengan adanya investasi ini maka modal didalam perusahaan akan meningkat dan dapat dipergunakan untuk menambah alat-alat produksi dan lain-lain. Dan investasi portofolio di Indonesia yang dilakukan oleh para investor melalui pasar modal berasal dari saham dan surat utang seperti obligasi dan lain-lain.
Pada tahun 1992 investasi portofolio yang dilakukan oleh para investor di pasar modal sebesar USD 1,777 juta. Pada tahun 1993 meningkat menjadi sebesar USD 2,003 juta dan pada tahun-tahun berikutnya investasi potofolio yang terjadi mengalami fluktuasi yang diakibatkan oleh tidak kondusifnya perekonomian Indonesia yang berdampak pada pasar modal. Pada tahun 1998, perekonomian Indonesia mengalami keterpurukan yang sangat parah yang diakibatkan oleh terjadinya krisis moneter sehingga menyebabkan terjadinya inflasi yang sangat parah dan terjadi demonstrasi-demonstrasi dimana-mana menuntut presiden diganti. Hal ini menyebabkan pasar modal mengalami penurunan yang sangat drastis karena banyak investor yang menarik modalnya dan banyak juga investor yang mengalami kerugian. Pada tahun 1998 tersebut investasi portofolio yang terjadi di Indonesia adalah sebesar USD -1,878 juta dan hingga tahun 2001 investasi portofolio masih mengalami defisit sebesar USD -244 juta.
Pada tahun 2002 sampai dengan 2008, investasi portofolio di Indonesia mulai meningkat kembali walaupun masih terjadi fluktuasi yang diakibatkan oleh perekonomian Indonesia yang belum stabil. Pada tahun 2008, investasi portofolio di Indonesia menurun menjadi sebesar USD 1,753 juta. Hal ini disebabkan kerena terjadinya krisis ekonomi global yang melanda Amerika Serikat, sahingga berdampak kepada negara-negara sedang berkembang seperti di Indonesia..
Dengan terjadinya krisis finansial di Amerika Serikat berdampak kepada anjloknya nilai sekuritas yang ada di pasar modal dan banyak perusahaan besar yang ada di pasar modal mengalami kebangkrutan dan menyebabkan banyaknya terjadi pemberhentian perkerjaan (PHK) bagi para tenaga kerja sehingga dapat menjadi permasalahan yang meluas bagi semua sektor ekonomi.
Oleh sebab itu maka pemerintah Indonesia harus membuat suatu kebijakan agar pasar modal di Indonesia agar ramai kembali dengan para-para investor yang melakukan investasi portofolio guna perusahaan-perusahaan yang ada di pasar modal dapat berkembang lagi usahanya melalui modal yang masih segar. Dengan membaiknya iklim investasi perusahaan maka akan dapat mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia.
ANALISIS
INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTOFOLIO
PENGERTIAN RETURN
•Return
adalah imbalan atas keberanian investor menanggung risiko, serta komitmen waktu dan dana yang telah dikeluarkan oleh investor.
•Return
juga merupakan salah satu motivator orang melakukan investasi.
•Sumber-sumber return terdiri dari dua komponen:
1. Yield
2. Capital gains (loss)
1. Yield
2. Capital gains (loss)
• Dengan demikian, return total investasi adalah:
Return total =
yield + capital gains (loss)
PENGERTIAN
RISIKO
•Risiko adalah kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan.
•Sumber-sumber risiko suatu investasi terdiri dari:
1. Risiko suku bunga
2. Risiko pasar
3. Risiko inflasi
4. Risiko bisnis
5. Risiko finansial
6. Risiko likuiditas
7. Risiko nilai tukar mata uang
8. Risiko negara (country risk)
•Risiko juga bisa dibedakan menjadi dua jenis:
1.
Risiko dalam konteks aset tunggal.
2. Risiko dalam konteks portofolio aset.